Early Bird vs. Night Owl, Mana yang Lebih Baik?

14 Desember 2022

foto artikel

(Unsplash)


Di media sosial, istilah “early bird” atau “night owl” bukanlah hal yang asing lagi. Sesuai namanya, early bird atau morning person mendefinisikan orang-orang yang bangun dan menjalani aktivitasnya segera di pagi hari. Early bird dapat tertidur lelap sebelum tengah malam tiba dan tidur selama yang dibutuhkan. Di sisi lain, night owl atau night person mendefinisikan orang-orang yang baru memulai aktivitasnya pada malam hari. Mereka merasa lebih produktif ketika malam hari tiba dibandingkan ketika pagi atau siang hari.

Mengapa ini bisa terjadi?

Menjadi early bird atau night owl ternyata bukanlah semata-mata karena keinginan. Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan analisis genetika 23andme pada 2016 mengidentifikasi kepada hampir 90.000 orang untuk menentukan kaitan genetik dengan kebiasaan tidur seseorang. Penelitian ini menemukan bahwa kronotipe tidur seseorang dapat berkaitan dengan ritme sirkadian mereka. Ritme sirkadian ini sendiri dipengaruhi sebagian besar oleh genetika, dan “memberitahu” tubuh seseorang kapan untuk tidur dan bangun.

Penelitian ini juga menemukan kaitan perbedaan rutinitas tidur ini dengan jenis kelamin dan usia. Ditemukan bahwa 48,4% perempuan merupakan early bird, dibandingkan dengan laki-laki yaitu 39,7%. Sementara itu untuk usia, orang-orang yang berumur lebih dari 60 tahun lebih berkemungkinan untuk menjadi early bird dibandingkan dengan mereka yang berumur kurang dari 30 tahun.

Selain itu, adanya perbedaan jam tidur ini juga dapat terjadi karena adanya perbedaan struktur otak. Para ilmuwan di Universitas Aachen Jerman menemukan bahwa night owl memiliki materi putih yang kurang di area otak dibandingkan early bird. Materi putih sendiri merupakan jaringan lemak di otak yang mempengaruhi koordinasi pada otak.

Kekurangan dan kelebihan

Walaupun kelihatannya dunia lebih memihak early bird dalam hal standar aktivitas, dua-duanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Early bird sendiri dapat menjadi lebih bahagia. Studi dari American Psychological Association pada 2012 mengungkapkan bahwa bangun pagi dapat membuat seseorang memiliki kepuasan hidup lebih baik dan lebih kurangnya ancaman masalah kesehatan. Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Social Psychology juga menemukan bahwa orang pagi cenderung lebih proaktif.

Namun, early bird akan mengalami kesulitan ketika dirinya harus berhadapan dengan pekerjaan yang membuatnya harus tidur larut malam. Studi yang dilakukan oleh Nicola Barclay dan Andriy Myachykov pada 2017 juga menunjukkan bahwa early bird cenderung membuat kesalahan ketika melakukan suatu tugas.

Berpihak kepada night owl Studi dari American Psychological Association lainnya yang dipublikasi pada 2016 mengungkapkan bahwa night owl dapat menjadi lebih kreatif. Ini dapat dihubungkan dengan suasana malam yang sunyi dan minimnya terjadi distraksi, sehingga ide kreatif lebih mudah keluar. Studi yang dilakukan pada 2009 oleh The London School of Economics and Political Science juga mendapati bahwa night owl dapat menjadi lebih pintar.

Namun, karena aktivitas sosial cenderung mulai dilaksanakan pada pagi hari, night owl akan kesulitan untuk mencocokkan diri. Studi yang juga dilakukan oleh 23andMe pada 2019 menyatakan bahwa night owl lebih berisiko untuk mendapatkan kondisi kesehatan mental dan metabolisme tubuh.

Jadi, mana yang lebih baik?

Pada akhirnya, early bird ataupun night owl, memiliki tidur yang cukup yaitu 7–9 jam dan berkualitas berkontribusi besar baik dalam keadaan fisik maupun mental seseorang. Selain itu, tetap menjaga pola makan dan memiliki aktivitas yang cukup juga sangat penting baik seseorang yang tidur pada malam hari ataupun pagi hari. Kuncinya adalah dengan menyesuaikan jam tidur dengan aktivitas yang akan dilakukan setelah tidur.

Jika mendapat kesulitan terhadap jadwal tidur, diskusikanlah dengan dokter terpercaya.

~

Penulis: Shafiqah Alifia Annisa

Sumber: Mattress Clarity, Psychology Today, Aaptiv, Huffpost
Hu, Y., Shmygelska, A., Tran, D. et al. GWAS of 89,283 individuals identifies genetic variants associated with self-reporting of being a morning person. Nat Commun 7, 10448 (2016). https://doi.org/10.1038/ncomms10448
Biss, R. K., & Hasher, L. (2012). Happy as a lark: Morning-type younger and older adults are higher in positive affect. Emotion, 12(3), 437–441. https://doi.org/10.1037/a0027071
Ram-Vlasov, N., Tzischinsky, O., Green, A., & Shochat, T. (2016). Creativity and habitual sleep patterns among art and social sciences undergraduate students. Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts, 10(3), 270–277. https://doi.org/10.1037/aca0000062
Barclay, N.L., Myachykov, A. Sustained wakefulness and visual attention: moderation by chronotype. Exp Brain Res 235, 57–68 (2017). https://doi.org/10.1007/s00221-016-4772-8