Cara Bangun Kerja Sama Kelompok yang Baik

1 Oktober 2022

foto artikel

Kesulitan membangun kerja sama kelompok yang baik? Ternyata begini caranya (merdeka.co)

Menurut Setiyanti (2012), kerja sama adalah sarana dan tanda terkait dengan kualitas kelompok sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dalam suatu organisasi atau kelompok. Dalam setiap kelompok, pasti terdiri dari orang-orang yang berbeda sifat, sikap, perilaku, dan pikiran. Dengan begitu, kerja sama ini diperlukan untuk menyelaraskan pribadi yang berbeda-beda tersebut menjadi satu pribadi yang saling mendukung demi tercapainya tujuan kelompok. Pada hakikatnya, kerja sama merupakan hal yang sulit untuk dicapai karena manusia memiliki egonya sendiri sehingga dibutuhkan komitmen yang sama dalam anggota kelompok untuk menyukseskan kelompok tersebut. Dengan begitu, ada beberapa cara untuk membangun kerja sama kelompok yang baik, yaitu sebagai berikut:

1. Menyelaraskan tujuan dan harapan kelompok

Setiap anggota kelompok memiliki harapan yang berbeda-beda sehingga penting untuk memastikan bahwa setiap anggota paham akan tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok. Begitu juga dengan harapan yang dimiliki agar setiap anggota mau sama-sama berjuang untuk memenuhi harapan tersebut dan menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi.

2. Membagi anggota ke dalam tugas atau peran tertentu

Mempertimbangkan keadilan peran dan kontribusi dalam kelompok, penting sekali untuk membagi tugas pada setiap anggota yang mana setiap orang dalam kelompok memiliki pekerjaan masing-masing untuk membantu penyelesaian misi agar selesai lebih cepat. Hal ini tentunya perlu didukung oleh sikap antusias, inisiatif, dan tanggung jawab dari anggota terhadap misi kelompok, khususnya pekerjaan sendiri. Pembagian tersebut tentunya memerlukan bantuan dari salah satu anggota yang bersedia mengoordinasikan agar kelompok lebih terstruktur.

3. Membangun komunikasi yang baik

Penting sekali untuk menciptakan suasana komunikasi yang responsif dan aktif. Kondisi ini akan tercipta ketika setiap anggota kelompok mau bersuara untuk menyampaikan idenya yang berguna dalam menyelesaikan misi. Selain menyampaikan ide, responsif dan aktif ini juga dapat dilihat saat anggota saling menanggapi pertanyaan atau masukan dari anggota lainnya. Kerja sama tidak dapat terbentuk bila anggota kelompok pasif dalam berkomunikasi.

4. Memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing anggota

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda, begitu juga pada setiap anggota kelompok. Dengan begitu, perlu untuk mengetahui masing-masing kekurangan dan kelebihan agar dapat saling melengkapi. Dalam hal ini, penting sekali untuk menghargai inisiatif anggota lain yang mungkin ingin melengkapi atau memperbaiki kekurangan diri karena hal tersebut merupakan bagian dalam kerja sama tim.

5. Menghargai pendapat orang lain

Semakin banyak anggota, semakin banyak pula perbedaan pendapat yang terjadi. Oleh sebab itu, menghargai pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan pendapat diri sendiri merupakan hal yang harus dilakukan untuk dapat membentuk kerja sama. Jangan sakit hati ketika pendapat orang lain yang terpilih karena pastinya setiap pendapat sudah dipertimbangan dengan baik untuk keberhasilan kelompok.

6. Memiliki keterbukaan dan kepercayaan terhadap anggota lainnya

Setiap anggota diharapkan dapat bersikap terbuka dan percaya kepada anggota lainnya. Terbuka di sini maksudnya adalah terbuka dalam tujuan, masalah, rancangan, masukan, dan hal lain yang berhubungan dengan kelompok. Berbeda dengan terbuka, percaya adalah bisa mencoba memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk mengerjakan bagian mereka terlebih dahulu. Selain itu, memberikan kepercayaan juga pada mereka yang menyampaikan masukan atau memperbaiki pekerjaan demi kebaikan kelompok.

~

Penulis: Angelica Rosalind Sugianto

Sumber: Binus, Kemdikbud, dan UMA Manajemen